Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label History. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label History. Tampilkan semua postingan
Desember 21, 2017

Perlukah Bibir Sumbing di Operasi?

by , in

Ilustrasi, pasien pasca operasi bibir sumbing
Sumber foto; http://dentaloncentral.com

Bulan Agustus lalu Perawat Traveler menuju Sabang meliput kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu perusahaan jasa pengatar barang, untuk operasi bibir sumbing. Baca di sini.

Memang sih posisinya saya bukan perawat disitu, tapi jiwa perawat saya masih melekat ketika berhadapan dengan pasien yang mengalami bibir sumbing. 

Hampir semua pasiennya anak-anak, tentu nurani seorang perawat terpanggil untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang mau dioperasi tersebut. Hanya saja waktu saya tidak cukup untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai lima proses dasar keperawatan.


Andai saya punya waktu lebih banyak merawat adik ini
Foto doc. pribadi (sudah ada izin untuk dipublikasi)

Saya hanya bisa mengakaji sedikit latar belakang pasien dan memberikan semangat kepada mereka dan keluarganya. Akan tetapi yang mau saya sampaikan dalam tulisan ini ialah terkait informasi bibir sumbing tersebut, karena banyak yang bertanya kepada saya perlukah bibir sumbing itu dioperasi?

Bagaimana yang Dikatakan Bibir Sumbing?

Bibir sumbing yang biasanya disebut orang awam, mempunyai dua kategori menurut ilmu medis. Ada yang sumbing pada celah bibir disebut labioskizis dan pada celah langit-langit mulut disebut palatoskizis.

A. Labioskizis. B. Palatoskizis.Sumber foto : http://strikeey.blogspot.co.id

Sumbing pada celah bibir terjadi karena kegagalan pada penyatuan prosesus nasalis maksilaris (tulang bagian hidung) dan mediana (garis yang melintas tepat di tengah tubuh dengan arah lintasan atas bawah) selama awal embrio. Sumbingnya bervariasi dari lubang yang kecil hingga celah lengkap pada bibir atas yang membentang ke dalam dasar hidung.

Sumbing pada celah langit-langit mulut karena sobekan kecil pada garis tengah langit-langit mulut, akibat kegagalan penyatuan kedua sisinya. Insiden terjadinya kasus ini 1 dalam 2000 kelahiran hidup.

Pada kasus-kasus tertentu ada yang mengalami robekan pada celah bibir dan langit-langit mulut, sehingga harus melakukan operasi berkali-kali untuk menyatukan langit-langit mulut dan celah bibir. Insiden pada kasus ini 1 dalam 800 kelahiran hidup.
Sumbing pada celah bibir dan juga langit-langit mulut
Sumber foto : http://www.pinsdaddy.com

Saya sempat mengobrol sama pasien yang telah empat kali operasi bibir sumbing dan ini operasi kelima baginya. Usianya baru 13 tahun, namun sudah berkali-kali melakukan operasi untuk memperbaiki mulut dan bibirnya.

Operasi bibir sumbing tidak bisa dilakukan sekali saja, karena ketika pasien tumbuh dewasa bagian yang dioperasi tersebut akan tertarik seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan tubuh pasien, sehingga celah bibir atau langit-lagit lidah yang ditautkan saat operasi akan terbuka kembali.

Makanya operasi bibir sumbing tidak cukup dilakukan sekali, begitu menurut dr. Aji Suryanto yang merupakan salah satu dokter Smile Train Indonesia.

Apa Penyebabnya?

Menurut Wyszinki, Duffy, dan Beatyy (1997) 11% hingga 12% penyebab anak sumbing pada celah bibir dan langit-langit mulut karena saat mengandung ibunya merokok atau terhirup asap rokok. 

Warisan genetik juga menjadi penyebab dari bibir sumbing ini. Jika ada salah satu anggota keluarganya mengalami bibir sumbing, besar kemungkinan ada keluarga lainnya mengalami bibir sumbing, namun tidak selalu demikian.

Siapa yang Melakukan Operasi Bibir Sumbing?

Operasi bibir sumbing ini dilakukan oleh tim pelayanan kesehatan multidisiplin yaitu.

1. Dokter spesialis anak
2. Dokter Bedah plastik
3. Dokter Ortodontik (Cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi yang sangat besar dan abnormalitas dentofasial serta perawatan perbaikannya)
4. Dokter Tenggorokan, Hidung, dan Telinga (otorinolaringologi)

Setelah pasien selesai dioperasi maka dilanjutkan dengan perawatan dan pelayanan yang melibatkan.

1. Patologi wicara/bahasa dan audiologi
2. Perawat 
3. Pekerja sosial (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Kapan Bisa Dilakukan Operasi?

Umumnya operasi bisa dilakukan sampai bayi berusia 12 hingga 18 bulan. Hal ini lebih memudahkan dokter untuk menutup celah pada usia ini sebelum anak mengalami penyimpangan pada kebiasaannya berbicara.

Walaupun sudah dilakukan operasi, tapi anak yang mengalami sumbing pada celah bibir dan langit-langit mulut akan mengalami gangguan bicara dalam derajat tertentu, sehingga suaranya akan terdengar sangau. 

Oleh karena itu perlu terapi bicara yang dilakukan oleh ahli patoloi wicara/bahasa dan audiologi.

Bagaimana Perawatannya?

Perawatan pada pasien yang mengalami sumbing pada celah bibir dan langit-langit mulut ini meliputi perawatan prabedah, perawatan jangka pendek pascabedah, dan penatalaksanaan jangka panjangnya.

Perawatan prabedah yang harus dilakukan ialah dengan mempertahankan asupan nutrisi pasien sebelum dilakukannya operasi. Jika pada bayi, maka ASI nya harus tercukupi dan atur posisi dot atau puting di antara lidah bayi dan langit-langit mulut saat menyusui, sehingga gerakan lidah memperlancar pemerahan ASI.

Pasien yang akan dioperasi juga harus dipuasakan selama 6 atau 8 jam, jadi orang tua bayi harus memahami prosedur operasi ini. Orang tua bisa menanyakan informasi terkait prosedur operasi kepada dokter atau pun perawat.

Sedangkan perawatan pascabedah yang bisa dilakukan ialah ditjukan untuk melindungi luka operasi. Usahakan jangan sampai anak menggaruk atau memegang luka operasi tersebut dengan membalut tangannya. Setelah pasien sadar sepenuhnya berikan minum dengan hati-hati. 

Orang tua hendaknya memantau makanan anak, hindari makanan dengan bahan keras seperti roti bakar, kue kering, dan kripik, karena makanan ini bisa merusak langit-langit mulut yang baru diperbaiki.

Perawatan jangka panjang yaitu melakukan perawatan mulut mulut yang baik dan menyikat gigi yang benar.

Anak dengan bibir sumbing, baik sumbing pada celah bibir maupun langit-langit mulut atau keduanya hendaknya harus di operasi. Hal ini dikarenakan selain memperbaiki penampilan anak, juga supaya tidak menyatunya saluran pencernaan dan pernapasan, akibat adanya celah.

Oleh karena itu terapi terbaik untuk pasien dengan bibir sumbing ialah dengan melakukan pembedahan atau operasi. Selama ini operasi bibir sumbing telah banyak dilakukan bahkan yayasan Smile Train Indonesia sudah ratusan anak bibir sumbing yang dioperasi untuk mengembalikan senyum mereka.
Juli 31, 2017

Samakah Anak Autis dengan Keterbelakangan Mental?

by , in

Dua minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Juli 2017, aku merasa malu dengan diriku sendiri. Pasalnya aku menganggap sama anak yang menderita autis dengan keterbelakangan mental. 

Mungkin kebanyakan orang mengiranya ini hal yang sama dan orang awam melebelnya sebagai anak idiot. Hingga aku ditegur oleh seorang penderita difabel dan menjelaskan terkait anak autis.

Ceritanya begini, selepas acara di sebuah hotel di waktu makan siang, aku semeja dengan salah seorang penderita difabel. Saat itu sedang viral video aksi bully yang dilakukan oleh mahasiswa, terhadap anak autis yang diunggah pada tanggal 16 Juli 2017.

Video itu diberitakan di sebuah stasiun televisi, kami pun menonton pemberitaan tersebut. Kemudian muncul pertanyaan dari salah seorang temanku.

Autis itu apa sih?”

“Autis itu kayak keterbelakangan mental gitu” jawabku secara gampang tanpa referensi. 

Aku langsung ditegur oleh seorang Ibu yang menderita difabel, kebetulan duduk di sebelahku.

Bukan, mereka tidak sama dengan anak keterbelakangan mental. Anak autis mengalami gangguan perkembangan saraf dan perilakunya terbatas yang sering berulang-ulang”.

Ibu itu menjelaskan panjang lebar terkait autisme. Aku merasa malu karena menganggap sama anak autis dengan keterbelakangan mental. Aku malu dengan titel sarjanaku sebagai perawat yang seharusnya lebih tahu banyak terkait anak-anak berkebutuhan khusus.

Sepulang dari situ aku bertekad untuk belajar kembali, dan membuka beberapa referensi terkait hal ini.

Apa itu Autism? 

Autism adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan bukanlah suatu penyakit bawaan sejak lahir. Gejala autis ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, perilaku terbatas, dan berulang-ulang.

Mereka lebih banyak diam, suka menyendiri, sulit mengekspresikan keinginannya, memiliki ritual atau kesibukan sendiri, dan saat diganggu maka mereka akan menjadi sangat marah, menangis, menjerit tanpa bisa dihentikan sampai mereka lelah dan ketiduran. 

Di mata saya ia adalah anak yang sempurna. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, dan senyuman manis membuatnya makin ganteng. Ia anak yang pendiam dan jarang menangis. Namanya Kaka, dan ia adalah anak pertama saya sekaligus salah satu anak autis”.

Itulah yang dituturkan oleh orang tua dari anak autis di sebuah curhatannya di tulisan ini.

Ciri spesifik anak autis

Pada umumnya gejala autis dapat dilihat sebelum usia tiga tahun dan karena ini bukan penyakit, maka penanganannya bukan dengan obat melainkan terapi dalam jangka panjang.

Anak autis tidak bermasalah dengan Intelligence Quoetion (IQ), bahkan ada yang melebihi dari rata-rata anak pada umumnya. Hanya saja mereka terkendala dengan masalah sensorik yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rangsangan dari luar.

Apa Bedanya dengan Keterbelakangan Mental?

Keterbelakangan mental atau retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan yang fungsi kecerdasan umumnya/ IQ berada di bawah rata-rata, biasanya kurang dari 70.


Anak RM dinilai dari tiga komponen, yaitu fungsi intelektual yang diukur dengar pertanyaan inteligensi. Kemudian fungsi kekuatan dan kelemahan yang ditentukan pada 10 area adptif yang berbeda, meliputi komunikasi, perawatan diri, kehidupan rumah tangga, keterampian sosial, waktu luang, kesehatan dan keamanan, tujuan diri, kemampuan akademik, kegunaan dalam masyarakat, dan pekerjaan (Frederick dan Williams, 1998; Schalock dkk, 1994).

Penyebab RM adalah trauma sebelum dan sesudah lahir, genetik, biokimia, dan infeksi. Biasanya sudah terdeteksi sejak lahir dari wajahnya, terutama pada kasus sindrom down. Karakteristik wajah seperti sudut luar mata naik hingga menyipit, hidung dan mulut kecil, serta memiliki kelemahan pada fungsi lain, misalnya pada jantung.

Gejala yang significant dari anak RM tergantung dari tingkatan RM nya. Anak RM ringan mempunyai IQ (52-68) dan kemampuan membacanya baru bisa di kelas empat atau enam. Meskipun kesulitan dalam membaca, namun mereka dapat mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dala kehidupan sehar-hari.


Anak RM moderat mempunyai IQ (36-51) dan sangat terlihat jelas mengalami keterlambatan berbicara. Mereka baru bisa berbicara pada usia 6 tahun dan tidak mengalami perkembangan dalam membaca atau aritmatika secara fungsional.

Anak RM berat hanya mempunyai IQ (20-35, bahkan ada 19 atau kurang). Biasanya tidak bisa berjalan dan berbicara. Angka harapan hidup untuk anak RM berat kemungkinan lebih pendek, tergantung kepada penyebab dari beratnya RM tersebut. Semakin berat Rmnya maka semakin kecil angka harapan hidup.

Referensi 

Breaktime. Autis dan Down Syndrome, Sering Dianggap Sama Padahal Beda. Sumber dari : https://portal.axa.co.id/direct/Tips/Detail/autis-dan-down-syndrome-sering-dianggap-sama-padahal-beda

Jevuska. (2012). Autisme-Pengertian, Penyebab, Gejala, Ciri & Terapi. Sumber dari : https://www.jevuska.com/2012/12/29/autisme-pengertian-penyebab-gejala-ciri-terapi/

Spesialis Info. Penyebab Keterbelakangan Mental. Sumber dari: http://www.spesialis.info/?penyebab-keterbelakangan-mental,428

Swastantika, D. Anugrah Tersembunyi – Hidup Bersama Anak Autis. Sumber dari : https://id.theasianparent.com/hidup-bersama-anak-autis/4/

Wicaksono, B.D. (20017). 10 Perasaan Orang Autis yang Mereka Harapkan Kamu Mengerti. Sumber dari: https://science.idntimes.com/discovery/bayu/10-perasaan-orang-autis-yang-mereka-harapkan-kamu-mengerti/full

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediaatrik. Jakarta : EGC.



April 05, 2017

Ketentuan Mengikuti Uji Kompetensi Perawat

by , in
Suasana Ujian Kompetensi Menggunakan Sistem CBT

Salam sehat sahabat perawat traveler (PeTrav).

Sudah lama banget ya, blog ini ngangur, dan nggak pernah diisi lagi dengan konten tulisan yang menarik.

Iyalah, kemarin tu lagi fokus untuk menyelesaikan gelar ners, alhamdulillah sekarang benaran sudah jadi perawat. Saatnya kita mulai perjalanan menjelajah dunia keperawatan.

Untuk kali ini, aku mau cerita tentang pengalaman mengikuti Ujian Kompetensi Ners Indonesia (UKNI), yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 April 2017 kemarin.

Aku dapat giliran pada hari ke 3, jadi dapat belajar banyak sebelum mengikuti ujian sebenarnya. Sebelumnya sudah ada pengayaan semacam bimbingan belajar, untuk membahas soal UKNI yang diadakan pihak kampus selama 3 hari. Jadi kita mengetahui kemungkinan bentuk soal yang keluar saat UKNI nantinya.

Dua bulan sebelum UKNI, kita juga diwajibkan untuk mengikuti try out supaya mendapat gambaran tentang proses ujian UKNI. Secara gitukan ujiannya menggunakan Computer Base Test (CBT), dengan adanya try out kita bisa lebih familiar menggunakan fitur-fitur yang disediakan, dan juga belajar untuk meng-klik pilihan jawaban dari soal yang disediakan.  

Peraturan Ujian

Setiap ujian pasti ada peraturanya dong, dan peraturan ini akan disampaikan satu hari sebelum ujian berlangsung, dan wajib diikuti oleh para peserta ujian. Istilahnya brefing.

Brefing UKOM

Sahabat PeTrav jangan kaget dengan peraturan Uji Kompetensi (UKOM) ini, karena kita tidak diizinkan membawa apapun di dalam ruang ujian, kecuali kartu ujian, dan tanda pengenal. Iya., benaran deh!

Ini yang harus dibawa saat UKNI

Nah, jika kedapatan membawa barang-barang seperti handphone, laptop, radio, HT, kamera, bahkan jam tangan sakalipun, lansung dikeluarkan dari ruangan, dan ujian dianggap gagal. Sadis banget ya, itulah namanya peraturan.

Pesarta Terlambat Bagaimana?

Peserta ujian yang terlambat pada saat login ujian sudah berlangsung, tidak diperkenankan masuk ke ruangan, dan mengikuti ujian.

Peserta ujian sudah mulai mengerjakan soal UKNI

Maka dari itu peserta ujian diharuskan datang satu jam sebelum ujian dimulai. Kita akan di karangtina dulu sebelum masuk ke ruang ujian. Saat itu nanti semua barang-barang kita, termasuk tas, dan dompet diserahkan ke pihhak panitia untuk diamankan. Termasuk makanan, dan air mineral.

Para peserta akan diabsen, bahkan sampai 5 kali absen sebelum memasuki ruang ujian. Ribet bangetkan! Ya., begitulah yang namanya peraturan.

Nah, untuk peserta ujian yang datang terlambat saat peserta ujian masih mengerjakan soal latihan, maka masih dibolehkan masuk untuk mengikuti ujian. Tapi, sahabat PeTrav pasti tidak sempat mengerjakan soal latihanya, karena harus mengisi nomor Id, dan pasword di CBT-nya. Jadi, usahakan jangan sampai terlambat ok!

Sesi Ujian

Tiap peserta akan mendapatkan satu amplop yang berisi nomor id, dan pasword. Amplop tersebut baru bisa dibuka jika sudah ada instruksi dari pantia ujian. Setelah itu masing-masing peserta akan memasukkan nomor id, dan pasword tersebut, dan langsung akan keluar nama paserta.

Ujian baru bisa dimulai ketika sudah ada aba-aba dari pusat untuk memulainya

Sebelum memulai ujian, nanti akan muncul lembar pernyataan persetujuan untuk mengikuti ujian. Beberapa peraturan terlampir disitu, dan jika melanggar, peserta dinyatakan tidak lulus. Mau tidak mau kita harus setuju dengan pernyataan tersebut dengan meng-klik tanda setuju untuk bisa memulai ujian.

Pada sesi ujian ini terdiri dari dua bagian, login pertama untuk mengerjakan soal latihan. Soal ini tidak mempengaruhi nilai ujian, karena hanya untuk menguji coba komputer yang digunakan bekerja dengan baik atau tidak. Sesi latihan terdiri dari sepuluh soal dalam waktu 3 menit.

Login yang kedua ialah ujian yang sebenarnya. Terdiri dari 180 soal dengan waktu 180 menit, atau 3 jam. Ujian akan bisa dimulai jika sudah ada instruksi dari pusat untuk memulai ujian.

Jadi dikarenakan ujiannya yang begitu lama, dan soalnya banyak, gunakan waktu seefektif mungkin untuk menjawab soal. Usahakan tetap fokus di 1 jam pertama ujian.

Setelah menjawab semua soal, dan mengumpulkan jawaban, ada kuesioner yang harus diisi peserta mengenai pelaksanaan UKOM. Disitu kita bisa memberikan saran untuk perbaikan sistem UKNI kedepannya.

Itulah beberapa ketentuan dalam mengikuti UKOM perawat, dan alhamdulillah aku sudah mengikutinya. Selama peraturanya kita patuhi, dan diikuti secara adat, cieile bahasanya hehehe, tidak ada masalah tu. Yang terpenting kita tetap semangat, dan yakin terhadap kemampuan kita.

Urusan hasil, kita serahkan kepada Allah swt. Tentunya jangan lupa berdoa meminta supaya diluluskan UKNI, sehingga bisa melanjutkan ke tahap pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) perawat.

Oia, untuk hasil UKNI akan dikeluarkan tiga bulan berikutnya setelah ujian dilakukan. Proses ini lama karena jawaban para peserta nanti akan di review lagi oleh para pembuat soal, untuk menentukan standar kelulusan perawat. Jadi, harus bersabar ya! Kan sabar bagian dari iman.

Cukup ini dulu ya cerita dari perawat traveler, tunggu cerita berikutnya saat perawat traver menelusuri berbagai lingkup dunia keperawatan.
Salam sehat sahabat petrav. Semoga sukses!


My Instagram