Suasana Ujian Kompetensi Menggunakan Sistem CBT |
Salam
sehat sahabat perawat traveler (PeTrav).
Sudah
lama banget ya, blog ini ngangur, dan nggak pernah diisi lagi dengan konten
tulisan yang menarik.
Iyalah,
kemarin tu lagi fokus untuk menyelesaikan gelar ners, alhamdulillah sekarang benaran sudah jadi perawat. Saatnya
kita mulai perjalanan menjelajah dunia keperawatan.
Untuk
kali ini, aku mau cerita tentang pengalaman mengikuti Ujian Kompetensi Ners
Indonesia (UKNI), yang dilaksanakan pada tanggal 1-3 April 2017 kemarin.
Aku
dapat giliran pada hari ke 3, jadi dapat belajar banyak sebelum mengikuti ujian
sebenarnya. Sebelumnya sudah ada pengayaan semacam bimbingan belajar, untuk
membahas soal UKNI yang diadakan pihak kampus selama 3 hari. Jadi kita
mengetahui kemungkinan bentuk soal yang keluar saat UKNI nantinya.
Dua
bulan sebelum UKNI, kita juga diwajibkan untuk mengikuti try out supaya mendapat gambaran tentang proses ujian UKNI. Secara
gitukan ujiannya menggunakan Computer Base Test (CBT), dengan adanya try out
kita bisa lebih familiar menggunakan
fitur-fitur yang disediakan, dan juga belajar untuk meng-klik pilihan jawaban
dari soal yang disediakan.
Peraturan Ujian
Setiap
ujian pasti ada peraturanya dong, dan peraturan ini akan disampaikan satu hari
sebelum ujian berlangsung, dan wajib diikuti oleh para peserta ujian.
Istilahnya brefing.
Brefing UKOM |
Sahabat PeTrav jangan kaget dengan peraturan
Uji Kompetensi (UKOM) ini, karena kita tidak diizinkan membawa apapun di dalam
ruang ujian, kecuali kartu ujian, dan tanda pengenal. Iya., benaran deh!
Ini yang harus dibawa saat UKNI |
Nah,
jika kedapatan membawa barang-barang seperti handphone, laptop, radio, HT,
kamera, bahkan jam tangan sakalipun, lansung dikeluarkan dari ruangan, dan
ujian dianggap gagal. Sadis banget ya, itulah namanya peraturan.
Pesarta Terlambat Bagaimana?
Peserta
ujian yang terlambat pada saat login
ujian sudah berlangsung, tidak diperkenankan masuk ke ruangan, dan mengikuti
ujian.
Peserta ujian sudah mulai mengerjakan soal UKNI |
Maka dari itu peserta ujian diharuskan datang satu jam sebelum ujian dimulai. Kita akan di karangtina dulu sebelum masuk ke ruang ujian. Saat itu nanti semua barang-barang kita, termasuk tas, dan dompet diserahkan ke pihhak panitia untuk diamankan. Termasuk makanan, dan air mineral.
Para
peserta akan diabsen, bahkan sampai 5 kali absen sebelum memasuki ruang ujian.
Ribet bangetkan! Ya., begitulah yang namanya peraturan.
Nah,
untuk peserta ujian yang datang terlambat saat peserta ujian masih mengerjakan soal latihan, maka masih dibolehkan masuk untuk mengikuti ujian. Tapi, sahabat PeTrav pasti tidak sempat mengerjakan
soal latihanya, karena harus mengisi nomor
Id, dan pasword di CBT-nya. Jadi,
usahakan jangan sampai terlambat ok!
Sesi Ujian
Tiap
peserta akan mendapatkan satu amplop yang berisi nomor id, dan pasword.
Amplop tersebut baru bisa dibuka jika sudah ada instruksi dari pantia ujian.
Setelah itu masing-masing peserta akan memasukkan nomor id, dan pasword tersebut,
dan langsung akan keluar nama paserta.
Ujian baru bisa dimulai ketika sudah ada aba-aba dari pusat untuk memulainya |
Sebelum
memulai ujian, nanti akan muncul lembar pernyataan persetujuan untuk mengikuti
ujian. Beberapa peraturan terlampir disitu, dan jika melanggar, peserta
dinyatakan tidak lulus. Mau tidak mau kita harus setuju dengan pernyataan
tersebut dengan meng-klik tanda setuju untuk bisa memulai ujian.
Pada
sesi ujian ini terdiri dari dua bagian, login pertama untuk mengerjakan soal
latihan. Soal ini tidak mempengaruhi nilai ujian, karena hanya untuk menguji
coba komputer yang digunakan bekerja dengan baik atau tidak. Sesi latihan
terdiri dari sepuluh soal dalam waktu 3 menit.
Login
yang kedua ialah ujian yang sebenarnya. Terdiri dari 180 soal dengan waktu 180
menit, atau 3 jam. Ujian akan bisa dimulai jika sudah ada instruksi dari pusat
untuk memulai ujian.
Jadi
dikarenakan ujiannya yang begitu lama, dan soalnya banyak, gunakan waktu seefektif
mungkin untuk menjawab soal. Usahakan tetap fokus di 1 jam pertama ujian.
Setelah
menjawab semua soal, dan mengumpulkan jawaban, ada kuesioner yang harus diisi
peserta mengenai pelaksanaan UKOM. Disitu kita bisa memberikan saran untuk
perbaikan sistem UKNI kedepannya.
Itulah
beberapa ketentuan dalam mengikuti UKOM perawat, dan alhamdulillah aku sudah
mengikutinya. Selama peraturanya kita patuhi, dan diikuti secara adat, cieile
bahasanya hehehe, tidak ada masalah tu. Yang terpenting kita tetap semangat,
dan yakin terhadap kemampuan kita.
Urusan
hasil, kita serahkan kepada Allah swt. Tentunya jangan lupa berdoa meminta
supaya diluluskan UKNI, sehingga bisa melanjutkan ke tahap pengurusan Surat
Tanda Registrasi (STR) perawat.
Oia,
untuk hasil UKNI akan dikeluarkan tiga bulan berikutnya setelah ujian
dilakukan. Proses ini lama karena jawaban para peserta nanti akan di review
lagi oleh para pembuat soal, untuk menentukan standar kelulusan perawat. Jadi,
harus bersabar ya! Kan sabar bagian dari iman.
Cukup
ini dulu ya cerita dari perawat traveler,
tunggu cerita berikutnya saat perawat traver menelusuri berbagai lingkup dunia
keperawatan.
Salam
sehat sahabat petrav. Semoga sukses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!