Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Juli 31, 2017

Samakah Anak Autis dengan Keterbelakangan Mental?

by , in

Dua minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Juli 2017, aku merasa malu dengan diriku sendiri. Pasalnya aku menganggap sama anak yang menderita autis dengan keterbelakangan mental. 

Mungkin kebanyakan orang mengiranya ini hal yang sama dan orang awam melebelnya sebagai anak idiot. Hingga aku ditegur oleh seorang penderita difabel dan menjelaskan terkait anak autis.

Ceritanya begini, selepas acara di sebuah hotel di waktu makan siang, aku semeja dengan salah seorang penderita difabel. Saat itu sedang viral video aksi bully yang dilakukan oleh mahasiswa, terhadap anak autis yang diunggah pada tanggal 16 Juli 2017.

Video itu diberitakan di sebuah stasiun televisi, kami pun menonton pemberitaan tersebut. Kemudian muncul pertanyaan dari salah seorang temanku.

Autis itu apa sih?”

“Autis itu kayak keterbelakangan mental gitu” jawabku secara gampang tanpa referensi. 

Aku langsung ditegur oleh seorang Ibu yang menderita difabel, kebetulan duduk di sebelahku.

Bukan, mereka tidak sama dengan anak keterbelakangan mental. Anak autis mengalami gangguan perkembangan saraf dan perilakunya terbatas yang sering berulang-ulang”.

Ibu itu menjelaskan panjang lebar terkait autisme. Aku merasa malu karena menganggap sama anak autis dengan keterbelakangan mental. Aku malu dengan titel sarjanaku sebagai perawat yang seharusnya lebih tahu banyak terkait anak-anak berkebutuhan khusus.

Sepulang dari situ aku bertekad untuk belajar kembali, dan membuka beberapa referensi terkait hal ini.

Apa itu Autism? 

Autism adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan bukanlah suatu penyakit bawaan sejak lahir. Gejala autis ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, perilaku terbatas, dan berulang-ulang.

Mereka lebih banyak diam, suka menyendiri, sulit mengekspresikan keinginannya, memiliki ritual atau kesibukan sendiri, dan saat diganggu maka mereka akan menjadi sangat marah, menangis, menjerit tanpa bisa dihentikan sampai mereka lelah dan ketiduran. 

Di mata saya ia adalah anak yang sempurna. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, dan senyuman manis membuatnya makin ganteng. Ia anak yang pendiam dan jarang menangis. Namanya Kaka, dan ia adalah anak pertama saya sekaligus salah satu anak autis”.

Itulah yang dituturkan oleh orang tua dari anak autis di sebuah curhatannya di tulisan ini.

Ciri spesifik anak autis

Pada umumnya gejala autis dapat dilihat sebelum usia tiga tahun dan karena ini bukan penyakit, maka penanganannya bukan dengan obat melainkan terapi dalam jangka panjang.

Anak autis tidak bermasalah dengan Intelligence Quoetion (IQ), bahkan ada yang melebihi dari rata-rata anak pada umumnya. Hanya saja mereka terkendala dengan masalah sensorik yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rangsangan dari luar.

Apa Bedanya dengan Keterbelakangan Mental?

Keterbelakangan mental atau retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan yang fungsi kecerdasan umumnya/ IQ berada di bawah rata-rata, biasanya kurang dari 70.


Anak RM dinilai dari tiga komponen, yaitu fungsi intelektual yang diukur dengar pertanyaan inteligensi. Kemudian fungsi kekuatan dan kelemahan yang ditentukan pada 10 area adptif yang berbeda, meliputi komunikasi, perawatan diri, kehidupan rumah tangga, keterampian sosial, waktu luang, kesehatan dan keamanan, tujuan diri, kemampuan akademik, kegunaan dalam masyarakat, dan pekerjaan (Frederick dan Williams, 1998; Schalock dkk, 1994).

Penyebab RM adalah trauma sebelum dan sesudah lahir, genetik, biokimia, dan infeksi. Biasanya sudah terdeteksi sejak lahir dari wajahnya, terutama pada kasus sindrom down. Karakteristik wajah seperti sudut luar mata naik hingga menyipit, hidung dan mulut kecil, serta memiliki kelemahan pada fungsi lain, misalnya pada jantung.

Gejala yang significant dari anak RM tergantung dari tingkatan RM nya. Anak RM ringan mempunyai IQ (52-68) dan kemampuan membacanya baru bisa di kelas empat atau enam. Meskipun kesulitan dalam membaca, namun mereka dapat mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dala kehidupan sehar-hari.


Anak RM moderat mempunyai IQ (36-51) dan sangat terlihat jelas mengalami keterlambatan berbicara. Mereka baru bisa berbicara pada usia 6 tahun dan tidak mengalami perkembangan dalam membaca atau aritmatika secara fungsional.

Anak RM berat hanya mempunyai IQ (20-35, bahkan ada 19 atau kurang). Biasanya tidak bisa berjalan dan berbicara. Angka harapan hidup untuk anak RM berat kemungkinan lebih pendek, tergantung kepada penyebab dari beratnya RM tersebut. Semakin berat Rmnya maka semakin kecil angka harapan hidup.

Referensi 

Breaktime. Autis dan Down Syndrome, Sering Dianggap Sama Padahal Beda. Sumber dari : https://portal.axa.co.id/direct/Tips/Detail/autis-dan-down-syndrome-sering-dianggap-sama-padahal-beda

Jevuska. (2012). Autisme-Pengertian, Penyebab, Gejala, Ciri & Terapi. Sumber dari : https://www.jevuska.com/2012/12/29/autisme-pengertian-penyebab-gejala-ciri-terapi/

Spesialis Info. Penyebab Keterbelakangan Mental. Sumber dari: http://www.spesialis.info/?penyebab-keterbelakangan-mental,428

Swastantika, D. Anugrah Tersembunyi – Hidup Bersama Anak Autis. Sumber dari : https://id.theasianparent.com/hidup-bersama-anak-autis/4/

Wicaksono, B.D. (20017). 10 Perasaan Orang Autis yang Mereka Harapkan Kamu Mengerti. Sumber dari: https://science.idntimes.com/discovery/bayu/10-perasaan-orang-autis-yang-mereka-harapkan-kamu-mengerti/full

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediaatrik. Jakarta : EGC.



Juli 09, 2017

Batuk Efektif

by , in
Salam Sehat Sahabat Perawat Traveler (PeTrav)

Masih dalam suasana lebaran ni ya! Kalau gitu PeTrav mohon maaf lahir dan batinlah buat para pembaca Perawat Traveler.

Sudah lama ya blog ini nggak update informasi kesehatan dan dunia keperawatan. Maklum PeTrav pulang kampung, jadi susah koneksi internetnya.

Kali ini PeTrav akan kembali menyajikan informasi kesehatan yang perlu diketahui oleh Sahabat PeTrav, karena dengan adanya informasi inilah dapat megubah perilaku sehat kita, sehingga tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati?

Postingan kali ini, PeTrav akan membahas tentang Batuk Efektif. Ada ya batuk efektif?

Ada dong, makanya jangan asal batuk saja, yang ada malah capek dan menguras energi karena sekret (dahak)nya tidak keluar. Jadi untuk mengefektifkan batuk, ada tekniknya.

Seperti biasa, sebelum membahas lebih lanjut terkait batuk efektif ini, PeTrav akan melampirkan media promosinya terlebih dahulu berupa leaflet, supaya enak dibaca dan dipahami.

Sisi luar leaflet Gout Athritis
Sisi dalam leaflet Gout Athritis


Untuk informasi lebih lanjutnya terkait materi ini, nanti akan dibahas pada rubik Asuhan Keperawatan, dan Tips Keperawatan. Bersabar dulu ya!

Note : Bagi Sahabat PeTrav yang ingin mendapatkan materi tentang Batuk Efektif, silahkan tinggalkan komentar di blog ini.

Salam Senyum Sehat,

YELLI SUSTARINA
Mobile -- 0852 6008 0834 -- IG @yell_saints -- twitter @yellisustarina -- Line 085260080834
Berdomisili di Jalan K. Nago -- Lampaseh Aceh -- Meuraxa -- Kota Banda Aceh. 

My Instagram