Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Juli 13, 2016

PERAWAT TRAVELER

by , in
Aku di Kampus Biru :)
Namaku Yelli Sustarina, panggil saja aku iyell atau yell biar mudah diingat. Tapi, di dunia maya jangan cari aku dengan nama itu, karena aku menggunakan yell saints di akun media sosialku. Aku kuliah di keperawatan, di sebuah perguruan tinggi negeri favorite di Kota Madani. Begitu sih katanya! Sebut saja Kampus Biru, emm,,, sesuai dengan warna kesukaannku. Di tempat ini aku dibentuk menjadi perawat sesuai dengan keinginan Ibuku. Koq keinginan Ibu?

Iya..! Ibuku sangat menginginkanku menjadi seorang perawat, sampai-sampai nama belakangku diselipkan kata ‘SUSTAR’, berharap aku menjadi seorang suster/perawat. Tapi, kalau boleh jujur, aku tidak suka menjadi perawat. Aku lebih suka jalan-jalan dan menjadi seorang traveler, jurnalist atau reporter, atau yang paling kepinginnya jadi saintis kayak kakek Newton atau Einstein. Namun nasi sudah jadi bubur, ya,, dimakan saja., hehehe. Aku terjerumus di dunia keperawatan.

Aku terlalu sayang kepada ibuku, untuk menyenangkan hatinya, aku memilih jurusan keperawatan saat tes masuk perguruan tinggi. Sebenarnya itu hanya coba-coba, ehh..., nyatanya aku lulus, padahal sebelumnya aku sudah menjadi mahasiswa dan mengikuti martikulasi di sebuah perguruan tinggi negeri jurusan pendidikan matematika. Memang deh., doa Ibu itu paling mujarab dan mustajab

Melihat ekspresi ibuku yang sangat senang atas kelulusanku di keperawatan, aku pun tidak tega menolak kelulusan itu. Aku meninggalkan kuliah di Matematika dan mengambil keperawatan. Aku kuliah di keperawatan dengan setengah hati. Meskipun jasadku di Kampus Biru, jiwaku menerawang ke luar. Aku ingin bebas, menikmati alam, menyelesaikan soal-soal matematika, mengkaji fenomena alam, menjelajah tempat-tempat yang indah dan menulis peristiwa yang ku temui di luar sana. 

Dua tahun pertama kuliah di Kampus Biru, aku merasakan kehampaan di dalam jiwaku. Tapi, aku tetap bertahan demi pahlawan jiwaku, “IBU”. Dialah yang memberikan ku semangat hingga aku menyelesaikan kuliah di Kampus Biru tersebut dalam waktu 3 tahun 8 bulan, dengan IPK 3.37. 

Saat melanjutkan ke tingkat profesi, aku mulai merasakan kehampaan itu lagi. Terutama saat praktek di Rumah Sakit. Tempat yang tidak aku sukai ini, harus aku tempati berhari-hari demi mendapatkan gelar Ners. Stres ku kembali meningkat, apalagi kondisi di rumah sakit itu sangat jauh berbeda dengan perkuliahan. 

Sebagai mahasiswa praktek, aku harus berperan ganda yaitu sebagai perawat pelaksana yang menangani berbagai kasus pasien, dan sebagai mahasiswa dengan membuat laporan yang berjibun. Rasanya aku mau teriak "haaaaaaa" dan beharap waktu cepat berputar. Hingga akhirnya aku memutuskan cuti satu semester untuk mendapatkan hidayah dan pasion ku. 

Di masa cuti ku itu, aku banyak terlibat dengan berbagai komunitas, baik itu masyarakat awam, pejabat pemerintahan, pengusaha, pelajar, dan mahasiswa sosial. Aku merasakan jiwaku muncul kembali ke permukaan, aku bisa pergi ke tempat-tempat yang ku inginkan, menikmati setiap ciptaan tuhan, berinteraksi dengan berbagai macam orang, terlibat dalam aksi sosial hingga akhirnya aku menemukan kembali jalan yang benar. Haa..haa..ha.., maksudnya, aku kembali terpanggil untuk melanjutkan studi nersku. 

Kali ini aku tampil beda, dengan pikiran lebih dewasa. Aku tidak bisa memutar waktu untuk tidak terjerumus dalam jurusan yang tidak aku inginkan. Semua sudah aku lalui, butuh pemikiran kreatif untuk mensiasatinya. Meskipun aku tidak bisa traveling lagi sebebas pada masa cuti, kali ini aku traveling di Rumah Sakit sebagai perawat. Aku bisa menganggap praktekku itu sebagai sebuah traveling, karena aku biasanya praktek di ruangan yang berbeda-beda, dan tentunya akan bertemu dan menjumpai kasus-kasus yang berbeda pula. 

Di blog ini akan aku tuliskan pengalamanku sebagai seorang perawat traveler, supaya pembaca bisa mengetahui bagaimana sensasinya menjadi seorang perawat dan bagaimana kondisi rumah sakit yang sebenanrnya. Ikuti perjalanan ku di Perawat Traveler ya, guys.,!
Ini bukan backpaker, tapi perawat traveler mas Bro!


My Instagram