Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Nutrisi yang Perlu Diketahui Ibu di #1000HariPertamaAnanda

Ilustrasi. Sumber foto: https://hellosehat.com/

Berbicara tentang nutrisi #1000HariPertamaAnanda, dimulai dari fase kehamilan hingga usia anak dua tahun. Selama fase tersebut tentu berbeda cara pemenuhan nutrisinya. Pada fase anak di dalam kandungan misalnya, nutrisi janin didapat dari ibunya sehingga apa yang dikonsumsi oleh ibu berpengaruh besar untuk perkembangan janin di dalam kandungan. 

Oleh karena itu, sebagai seorang ibu kita perlu tahu nutrisi yang tepat untuk Ananda supaya tumbuh kembangnya berjalan secara optimal. Berikut nutrisi yang perlu Ibunda tahu di #1000HariPertamaAnanda. 

Fase Kehamilan 

Kebutuhan nutrisi yang diperlukan selama masa kehamilan berbeda dengan kebutuhan orang dewasa normal. Saat hamil banyak nutrien yang diperlukan karena akan digunakan untuk perkembangan janin di dalam kandungan. Oleh karena itu, peningkatan berat badan ibu semasa hamil memberi kontribusi penting terhadap kesuksesan kehamilan. 

Sumber foto ; https://hellosehat.com/
Namun, peningkatan berat badan badan saja tidak dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kecukupan asupan nutrisi. Dibutuhkan beberapa komponen seperti kalori, protein, mineral, vitamin, dan zat lainnya untuk perkembangan janin secara keseluruan. 

Peningkatan berat badan ibu yang direkomendasikan selama trimester pertama yaitu 1 – 2 kg. Selama trimester kedua peningkatan terutama terjadi pada ibu dan pada trimester ketiga peningkatan berat badan karena pertumbuhan sistem organ pada janin sudah terbentuk. Laju peningkatan berat badan ini kurang dari 1 kg per bulannya dalam dua trimester terakhir. 

Segala yang dikonsumsi ibu akan disalurkan kepada janin melalui plasenta ibu. Bila nutrisi ibu terpenuhi, maka janin pun mendapakan nutrisi yang adekuat melalui plasenta yang berguna untuk perkembangan janin hingga janin dilahirkan. 

Bila nutrisi ibu kurang, maka sel-sel di dalam plasenta berukuran lebih kecil sehingga kurang mampu menyintesis makanan yang dibutuhkan janin. Hal ini sangat berisiko pada kelahiran stunting yang sangat erat kaitannya dengan status gizi yang kurang semasa kehamilan.


Enam Bulan Pertama Pascakelahiran 

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi lengkap untuk bayi pada enam bulan pertama pascakelahiran. Bayi normal yang mendapatkan ASI dari ibu dengan status gizi baik tidak perlu membutuhkan suplemen vitamin dan mineral tertentu karena semua komponen tersebut sudah terkandung di dalam ASI. Supaya ASI yang keluar adekuat, maka nutrisi ibu perlu dijaga dengan baik dan istirahat yang cukup. 


Nah, bagaimana untuk ibu-ibu yang bekerja? Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya. Ibu yang bekerja bisa mengakalinya dengan memompa ASI sebelum berangkat kerja dalam jumlah yang banyak supaya kebutuhan ASI bayi tetap terpenuhi. 

ASI tersebut bisa diletakkan di lemari pendingin, tapi sebelum diberikan tidak perlu dipanaskan mengunakan oven microwave karena dapat merusak kandungan ASI. Untuk mencairkan ASI yang telah membeku, cukup meletakkannya dalam rendaman air hangat dengan suhu kurang dari 40ºC. 

Alternatif yang bisa digunakan untuk pengganti ASI ialah susu formula yang diperkaya zat besi. Namun, perlu berhati-hati karena saat susu formula bubuk yang dilarutkan menggunakan air mineral kemungkinan terdapat sejumlah timbal dan komponen lainnya yang terkandung di dalam air sehinga menyebabkan risiko keracunan timbal pada bayi atau gangguan pencernaan lainnya. Oleh karena itu yang paling aman ialah dengan memberikan ASI. 

Perlu diperhatikan bahwa susu sapi murni, susu sapi rendah lemak, susu skim, dan susu buatam lainnya tidak dianjurkan diberikan kepada bayi karena sulit dicerna. Hal ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi dan kurang memiliki komponen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi. 

Makanan tambahan padat maupun cair tidak dianjurkan diberikan pada bayi usia kurang dari enam bulan. Pemberian makanan padat pada bayi muda akan memanjakannya pada antigen makanan yang dapat mengakibatkan alergi makanan yang mengandung protein. Selain itu, kemampuan saluran cernanya belum siap menerima makanan selain ASI sehingga akan berisiko menyebabkan makanan terdorong keluar mulut (refleks ekstruksi) dan susah keluarnya kotoran melalui anus (konstipasi). 

Enam Bulan Kedua Pascakelahiran 

Pada fase ini, ASI tetap menjadi sumber utama nutrisi. Namun, bayi harus diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Di usia ini saluran cerna bayi telah cukup matur untuk mencerna nutrisi yang lebih kompleks dan tidak lagi sensitif terhadap makanan yang berpotensi menyebabkan alergi. 

Pertumbuhan gigi dimulai pada usia ini dan bayi sudah mampu menggigit dan mengunyah. Refleks ekstruksi pun sudah menghilang dan proses menelan semakin terkoordinasi yang mempermudah bayi menerima makanan padat. Kontrol kepala semakin berkembang yang memungkinkan bayi duduk dengan bantuan sandaran kursi bayi saat makan. Bayi juga sudah bisa menggenggam dan koordinasi mata – lengan semakin baik yang memungkinkan bayi untuk mengambil makan dengan jari dan memasukkannya ke mulut. 

Makanan Pendamping ASI. Sumber foto; http://ibu.sehati.info/2018/10/19/nutrisi-mpasi-pertama/
MPASI perlu dihaluskan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi dan berikan saat bayi sedang lapar. Berikan makanan dengan menggunakan sendok kecil dengan mendorong makanan ke belakang lidah karena adanya kecenderungan alamiah bayi untuk mendorong lidahnya ke depan. 

Makanan yang diberikan hendaknya harus bervariasi seperti buah, sayur, ikan, daging, dan telur sehingga bayi mengenal rasa. Satu jenis makanan diperkenalkan selama empat – tujuh hari untuk mengidentiikasi adanya alergi makanan. Pada saat jumlah makanan padat bertambah, kuantitas ASI dikurangi hingga akhirnya bayi masuk pada fase menyapih. 

Fase Menyapih 

Fase ini dimulai saat anak masuk usia dua tahun. Menyapih mengacu pada penghentian pemberian ASI atau susu botol yang diganti dengan cangkir makanan. Proses ini dilakukan secara bertahap hingga anak benar-benar terlepas dari ASI. 

Anak menggunakan mankok saat makan. Sumber foto ; https://kumparan.com/babyologist/hal-penting-sebelum-menyapih-si-kecil-1540977141136377332
Selama periode 12 sampai 18 bulan, kecepatan pertumbuhan bayi melambat mengurangi kebutuhan akan kalori, protein, dan cairan. Bahkan sebagian bayi usia 18 bulan nafsu makannya berkurang yang dikenal dengan anoreksia fisiologis. Mereka memilih-milih makanan, susah makan, dan hanya makanan tertentu yang menjadi favoritnya. Bisa jadi mereka makan banyak dalam satu hari, tapi tidak makan pada hari berikutnya. Hal ini merupakan hal yang wajar (fisiologis) saat usia ini. 

Ibu tidak perlu khawatir berlebih tentang nafsu makannya yang berubah-ubah karena memang kondisinya seperti itu. Penting untuk mengetahui makanan yang disukai anak sehingga ibu bisa memberikan nutrisinya melalui makanan yang disukai anak. Terkadang makanan yang disukai anak tidak menjamin kebutuhan gizi seimbang. Jadi, ibu perlu memperkenalkan minimal tiga kelompok makanan yang berbeda setiap kali waktu makan. Hal ini dapat membantu keberagaman pilihan rasa dan kebiasaan makanan yang seimbang. 

Inilah nutrisi yang perlu diketahui ibu di #1000HariPertamaAnanda yang tentunya dapat mencegah anak dari kelahiran stunting. Semoga para ibu memberikan nutrisi buah hatinya sesuai dengan fase tumbuh kembangnya. 




Tulisan ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Artikel #1000HariPertamaAnanda.

1 komentar:

Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!

My Instagram