Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Lebaran Bersama Pasien

Sudah menjadi risiko sebagai seorang perawat harus loyal terhadap pasien-pasiennya. Bahkan waktu bersama keluarga pun harus dikorbankan untuk menemani pasien. Istilah libur tidak ada dalam jadwal perawat, yang ada Lepas Jaga (LJ), setelah piket 2 malam berturut-turut.

Moment lebaran seperti ini pun juga harus tetap berdinas, beda dengan profesi lain seperti guru atau pegawai kantoran, ketika libur juga ikutan libur. Apalagi saat lebaran seperti ini, bisa  3 sampai 4 hari liburnya. Kalau perawat, mana ada ada istilah libur, selama pasien ada maka perawatpun tetap setia menemani keberadaannya.

Ini lebaran Idul Adha kali keduaku merayakannya dengan pasien di rumah sakit. Ada rasa rindu kepada keluarga ketika takbir berkumandan menyebut nama Allah swt di luar sana.
Tapi aku harus mengenyampingkan rasa rindu itu, demi melaksanakan tugas negara (gaya kali tugas negara). Aku harus tetap berada disamping pasien-pasienku. Ya.,, menemani dan merawat mereka sampai mereka sehat kembali. 

Pasienku yang sudah dianggap adik sendiri, rupanya satu kampung kitanya, hehehe
     
 Berbagi Makanan
Yang namanya lebaran, pasti identik dengan yang namanya makanan enak. Lah.., kalau aku berdinas gimana dapat makanan enak? Ternyata tuhan itu maha adil, ada saja cara untuk menyenangkan hati hambanya. Lewat keluarga pasien-pasien inilah kami diberi makanan lebaran, seperti lemang, ketupat, lontong dan lain sebagainya.

Mungkin suatu hal yang biasa bagi kamu, kamu, kamu dan kamu diluar sana merayakan lebaran dengan berkunjung ke rumah sanak famili. Kalau kami mah, lebarannya antar kamar, iya.., silaturahmi di kamar-kamar pasien. Meskipun sebenarnya setiap saat kami keliling ke kamar pasien untuk memberikan obat atau melakukan terapi lainnya.

Tapi, kali ini beda dong, ceritanya kan lebaran. Ya.,, khususlah datang ke kamar pasien untuk bersalam-salaman dengan pasien dan keluarganya. Nah, mereka pun juga tak lupa menawari kami makanan yang dibawa dari rumah, karena nggak mungkin juga kan memasak di rumah sakit.

Masuk ke kamar  pasien A, disuguhkan lemang, masuk ke kamar B, disuguhkan lontong, masuk di kamar C disuguhkan ketupat, masuk ke kamar D dengan pasien 1, 2, 3, 4, disuguhkan berbagai macam makanan sesuai dengan khas daerah mereka masing-masing. Tentunya nggak mungkin kita ambil semua, dan juga tidak mungkin kita menolaknya, ya.., dicicipi hanya sekedarnya.

Suasana lebaran pun juga kami rasakan walaupun berjalan hanya beberapa meter dari satu ke kamar lain. Meskipun rasa rindu untuk berkumpul dengan keluarga di kampung memuncak di dalam hati, tapi bisa sedikit terobati dengan bersilturahmi dengan pasien dan keluarganya. 

“Perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, akan dibayar dengan kebahagian yang tak ternilai, yaitu ketenangan hati dan jiwa”
Selamat hari raya Idul Adha 1437 H
.....(perawat traveler)..... 

2 komentar:

  1. Fighting kak yell.. tdk ada yg gratis di dunia ini kak, termasuk keringat n pengorbanan, pasti akan Allah balas suatu hari nanti.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Dek, karena semangat itulah kk bertahan,,,, :D

      Hapus

Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!

My Instagram