Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Cara Membantu Orang Dengan Masalah Kejiwaan

Salam sahabat Perawat Traveler, semoga dalam keadaaan sehat fisik dan jiwa selalu ya.
Di postingan sebelumnya Perawat Traveler telah memperkanalkan macam-macam gangguan jiwa. Bisa baca di sini.

Postingan kali ini, Perawat Traveler akan menyajikan cara membantu orang dengan masalah kejiwaan seperti yang dijelaskan di postingan sebelumnya. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan sesuai dengan masalah kejiwaan yang dialami.

1. Depresi

Orang yang mengalami depresi sudah tentu tidak bisa melakukan aktivitas kesehariannya. Tindakan yang bisa kamu lakukan untuk membantu temanmu atau keluargamu yang mengalami depresi ialah;

a. Membantunya dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, tidur, menjaga kebersihan diri, berdoa dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.

b. Memberikan dukungan emosional dengan cara menemani dan mengajaknya ngobrol, mendengar keluhannya, memotivasi dirinya, dan menunjukkan bahwa kita memahami perasaannya.

c. Memotivasi untuk mulai beraktivitas dengan cara mengajak berinteraksi dengan keluarga atau orang-orang di sekitarnya, melakukan aktivitas ringan sperti membaca, bermain, dan olahraga.

d. Bila penderita menunjukkan gejala seperti berusaha untuk bunuh diri, tidak mau sama sekali bicara dengan orang lain, menangis terus menerus, dan terlihat sedih berkepanjangan, maka kamu wajib membawanya ke pelayanan kesehatan baik itu puskesmas, klinik psikiater, atau rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.


Ketika seseorang telah mengalami depresi maka dia susah untuk membantu dirinya sendiri keluar dari depresi itu, maka perlu keluarga atau orang terdekat untuk membantunya.

2. Agresif 

Ketika perilaku agresif ini muncul hal yang bisa dilakukan ialah melakukan teknik relaksasi nafas dalam supaya perasaan marah itu dikeluarkan. Namun untuk kasus penderita agresif berat, cara seperti ini tidak berefek lagi, karena dia butuh objek tertentu untuk melampiaskan perasaan marahnya.


Cara kedua yang bisa dilakukan ialah dengan memukul benda-benda lembut sperti bantal dan kasur untuk menyalurkan perasaan marah tersebut. Selain untuk melindungi diri dari cedera, cara ini juga bisa menyalurkan energi negatif yang dibentuk dari perasaan marah.

Bagi kamu yang mempunyai teman atau keluarga yang mempunyai perilaku agresif, kamu harus membantunya dengan cara berikut.

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara memberinya kesempatan untuk menyampaikan keluhan, menggali informasi dan menjelaskan situasi, membantu merumuskan pemecahan masalah yang dihadapinya, dan mengajaknya untuk melakukan latihan relaksasi.

b. Bila penderita menunjukkan kemarahan yang tidak bisa ditangani, maka hubungi pihak keamanan untuk membawanya ke pelayanan kesehatan.

c. Perlu diingat bahwa bila penderita dalam keadaan sangat marah maka hendaknya jangan membelakangi korban, menjaga jarak, tetap ada kontak mata tanpa sikap menantang, dan sebaiknya tidak menghadapi seorang diri.
Ketika seseorang mengalami perilaku agresif, dia sulit mengendalikan diri karena gangguan kimia otak yang membuat perilakunya tidak bisa dikontrol oleh otaknya.

3. Perilaku Panik

Panik akan membuat si penderita kehilangan kontrol diri yang membuatnya melakukan hal-hal yang dapat membahayakan dirinya. Maka dari itu kita perlu membantunya dengan cara;

a. Membantunya untuk melakukan relaksasi dengan cara melonggarkan pakaian yang ketat, mengajaknya mengatur nafas, memberinya minum, memberikan kata-kata yang menyenangkan, dan mengajaknya berdoa.

b. Memberinya kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan jangan menyalahkannya saat dia mulai bercerita.

c. Tetap bersikap tenang dan tidak terpancing dengan kepanikan yang sedang dialami penderita.

d. Jangan berbohong dan memberi harapan terlalu berlebihan.

e. Bila penderita mengalami kesulitan tidur, gangguan mimpi buruk terus menerus, menderita nyeri yang tidak tertahankan, menarik diri dari lingkungan, atau muncul ide untuk bunuh diri, maka segera bawa penderita ke pelayanan kesehatan baik itu puskesmas, klinik psikiater, atau rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.


4. Stress Pasca Trauma

Untuk gangguan ini penderita masih bisa melakukan pendekatan spiritual seperti berdoa, shalat, dan kegiatan ibadah lainnya. Adapun yang bisa kita lakukan untuk mereka yang stress pasca trauma ialah;

a. Membina hubungan saling percaya dengan cara mendengarkan keluhan penderita.

b. Membantunya mengekspresikan perasaan, bila dia perlu menangis maka temani dan biarkan dia menangis sampai batas tertentu.

c. Membantu memahami kejadian yang dialaminya.

d. Mengajarkannya teknik relaksasi seperti tarik nafas dalam dan terapi hipnosis.

e. Mengenali dan memberi tahu potensi yang masih dimilikinya.

f. Bawa kepada dokter, psikiater, atau psikolog bila penderita merasa perlu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental.


5. Kepikunan

Pahamilah bahwa kepikunan memang sering terjadi pada usia lanjut, maka dari itu kita perlu membantunya untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.


Jika penderita kehilangan daya ingat ringan, pertimbangkan untuk penggunaan alat bantu atau pengingat. Hindari penempatan penderita di tempat atau situasi yang asing baginya. Temani dan pantau setiap aktivitas yang dilakukan penderita.

6. Psikotik

Penderita psikotik susah membantu dirinya sendiri untuk sembuh, karena gangguan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkannya mengalami perubahan perlikau yang susah untuk dikenadalikan.

Untuk itu kita perlu membantunya dengan cara;

a. Membina hubungan baik dan selalu memanggil dengan sebutan namanya.

b. Menerima dan memahami kondisi penderita secara apa adanya.

c. Mendengarkan keluan dengan baik, jangan menyalahkan atau secara berlebihan mengoreksi perilakunya yang kacau.

d. Mencoba menenangkan. Gunakan kata-kata yang lembut, ajak untuk bersikap tenang dan relaks.

e. Memberi kesempatan untuk mencurahkan perasaan dan pikirannya

f. Apabila orang tersebut mangalami halusinasi maka jangan membenarkan halusinasinya, tapijuga jangan membantahnya.

g. Ajak terus dia berbicara supaya bisa mengalihkan halusinasi yang ada pada si penderita.

h. Bawa ke dokter atau psikiater bila langkah-langkah yang disebutkan di atas tidak dapat mengatasi kekacauan perilaku si penderita.


Ketika seseorang mengalami psikotik, dia sulit membedakan hal-hal yang nyata karena pemikiran khayal berupa delusi dan halusinasi memenuhi pikirannya.
7. Somatoform

Bagi yang mengalami somatoform bisa mengatasinya dengan cara memperbanyak ruitinitas seperti olahraga dan aktivitas yang menyenangkan.

Penderita tidak perlu menunggu sampai semua gejala hilang untuk kembali melakukan kegiatan sehari-hari, kerena sakit yang dialami itu hanya penyakit semu yang dibentuk oleh alam bawah sadar si penderita.


Dengan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dapat mengalihkan perasaan somatik itu, sehingga sakitnya hilang dengan sendirinya. Yakinkan juga bahwa penyakit tersebut hanya semu, karena sudah ada pemeriksaan fisik yang menyatakan penderita dalam keadaan sehat.

Bila ada teman atau keluargamu mengalami somatoform, maka yang bisa kamu lakukan ialah;

a. Sadari bahwa keluhan penderita adalah nyata, bukan bohong atau rekayasa.

b. Tanyakan tentang keyakinan penderita (apa yang menyebabkan gejala) dan ketakutannya (apa yang ia takutkan terjadi).

c. Berikan keyakinan yang memadai (misalnya nyeri perut tidak berarti kanker).

d. Sarankan penderita untuk tidak memusatkan perhatian terhadap kekhawatiran tentang penyakit.

e. Diskusikan stress emosional yang ada ketika gejala mulai timbul.

f. Memberikan informasi bahwa gejala-gejala yang timbul bila sudah berobat 2 atau 3 kali tidak ada perubahan, mungkin bukan penyakit fisik.

g. Sarankan penderita untuk mendatangi dokter ahli jiwa atau psikiater untuk mengdakan konsultasi.
Ketika seseorang menderita somatoform, dia terlalu fokus terhadap suatu masaslah yang membuat dirinya melupakan aktivitas dan kemampuan positif yang dimiliki dirinya. Tugas kita untuk membantunya mengalihkan fokus itu ke aktivitas yang menyenangkan penderita, sehingga dia akan lupa dengan sakitnya.
Nah, itulah bantuan yang bisa sahabat Perawat Traveler lakukan untuk membantu penderita gangguan jiwa. Bila kita mampu membantu mereka keluar dari gangguannya, maka percayalah bahwa jiwa kita akan terjaga dari sakit-sakit yang dapat mengancam jiwa.

2 komentar:

Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!

My Instagram