Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Samakah Anak Autis dengan Keterbelakangan Mental?


Dua minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 17 Juli 2017, aku merasa malu dengan diriku sendiri. Pasalnya aku menganggap sama anak yang menderita autis dengan keterbelakangan mental. 

Mungkin kebanyakan orang mengiranya ini hal yang sama dan orang awam melebelnya sebagai anak idiot. Hingga aku ditegur oleh seorang penderita difabel dan menjelaskan terkait anak autis.

Ceritanya begini, selepas acara di sebuah hotel di waktu makan siang, aku semeja dengan salah seorang penderita difabel. Saat itu sedang viral video aksi bully yang dilakukan oleh mahasiswa, terhadap anak autis yang diunggah pada tanggal 16 Juli 2017.

Video itu diberitakan di sebuah stasiun televisi, kami pun menonton pemberitaan tersebut. Kemudian muncul pertanyaan dari salah seorang temanku.

Autis itu apa sih?”

“Autis itu kayak keterbelakangan mental gitu” jawabku secara gampang tanpa referensi. 

Aku langsung ditegur oleh seorang Ibu yang menderita difabel, kebetulan duduk di sebelahku.

Bukan, mereka tidak sama dengan anak keterbelakangan mental. Anak autis mengalami gangguan perkembangan saraf dan perilakunya terbatas yang sering berulang-ulang”.

Ibu itu menjelaskan panjang lebar terkait autisme. Aku merasa malu karena menganggap sama anak autis dengan keterbelakangan mental. Aku malu dengan titel sarjanaku sebagai perawat yang seharusnya lebih tahu banyak terkait anak-anak berkebutuhan khusus.

Sepulang dari situ aku bertekad untuk belajar kembali, dan membuka beberapa referensi terkait hal ini.

Apa itu Autism? 

Autism adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dan bukanlah suatu penyakit bawaan sejak lahir. Gejala autis ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, perilaku terbatas, dan berulang-ulang.

Mereka lebih banyak diam, suka menyendiri, sulit mengekspresikan keinginannya, memiliki ritual atau kesibukan sendiri, dan saat diganggu maka mereka akan menjadi sangat marah, menangis, menjerit tanpa bisa dihentikan sampai mereka lelah dan ketiduran. 

Di mata saya ia adalah anak yang sempurna. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, dan senyuman manis membuatnya makin ganteng. Ia anak yang pendiam dan jarang menangis. Namanya Kaka, dan ia adalah anak pertama saya sekaligus salah satu anak autis”.

Itulah yang dituturkan oleh orang tua dari anak autis di sebuah curhatannya di tulisan ini.

Ciri spesifik anak autis

Pada umumnya gejala autis dapat dilihat sebelum usia tiga tahun dan karena ini bukan penyakit, maka penanganannya bukan dengan obat melainkan terapi dalam jangka panjang.

Anak autis tidak bermasalah dengan Intelligence Quoetion (IQ), bahkan ada yang melebihi dari rata-rata anak pada umumnya. Hanya saja mereka terkendala dengan masalah sensorik yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rangsangan dari luar.

Apa Bedanya dengan Keterbelakangan Mental?

Keterbelakangan mental atau retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan yang fungsi kecerdasan umumnya/ IQ berada di bawah rata-rata, biasanya kurang dari 70.


Anak RM dinilai dari tiga komponen, yaitu fungsi intelektual yang diukur dengar pertanyaan inteligensi. Kemudian fungsi kekuatan dan kelemahan yang ditentukan pada 10 area adptif yang berbeda, meliputi komunikasi, perawatan diri, kehidupan rumah tangga, keterampian sosial, waktu luang, kesehatan dan keamanan, tujuan diri, kemampuan akademik, kegunaan dalam masyarakat, dan pekerjaan (Frederick dan Williams, 1998; Schalock dkk, 1994).

Penyebab RM adalah trauma sebelum dan sesudah lahir, genetik, biokimia, dan infeksi. Biasanya sudah terdeteksi sejak lahir dari wajahnya, terutama pada kasus sindrom down. Karakteristik wajah seperti sudut luar mata naik hingga menyipit, hidung dan mulut kecil, serta memiliki kelemahan pada fungsi lain, misalnya pada jantung.

Gejala yang significant dari anak RM tergantung dari tingkatan RM nya. Anak RM ringan mempunyai IQ (52-68) dan kemampuan membacanya baru bisa di kelas empat atau enam. Meskipun kesulitan dalam membaca, namun mereka dapat mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dala kehidupan sehar-hari.


Anak RM moderat mempunyai IQ (36-51) dan sangat terlihat jelas mengalami keterlambatan berbicara. Mereka baru bisa berbicara pada usia 6 tahun dan tidak mengalami perkembangan dalam membaca atau aritmatika secara fungsional.

Anak RM berat hanya mempunyai IQ (20-35, bahkan ada 19 atau kurang). Biasanya tidak bisa berjalan dan berbicara. Angka harapan hidup untuk anak RM berat kemungkinan lebih pendek, tergantung kepada penyebab dari beratnya RM tersebut. Semakin berat Rmnya maka semakin kecil angka harapan hidup.

Referensi 

Breaktime. Autis dan Down Syndrome, Sering Dianggap Sama Padahal Beda. Sumber dari : https://portal.axa.co.id/direct/Tips/Detail/autis-dan-down-syndrome-sering-dianggap-sama-padahal-beda

Jevuska. (2012). Autisme-Pengertian, Penyebab, Gejala, Ciri & Terapi. Sumber dari : https://www.jevuska.com/2012/12/29/autisme-pengertian-penyebab-gejala-ciri-terapi/

Spesialis Info. Penyebab Keterbelakangan Mental. Sumber dari: http://www.spesialis.info/?penyebab-keterbelakangan-mental,428

Swastantika, D. Anugrah Tersembunyi – Hidup Bersama Anak Autis. Sumber dari : https://id.theasianparent.com/hidup-bersama-anak-autis/4/

Wicaksono, B.D. (20017). 10 Perasaan Orang Autis yang Mereka Harapkan Kamu Mengerti. Sumber dari: https://science.idntimes.com/discovery/bayu/10-perasaan-orang-autis-yang-mereka-harapkan-kamu-mengerti/full

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediaatrik. Jakarta : EGC.



9 komentar:

  1. iya, anak autis itu dengan terapi yang maksimal bisa menjadi anak yg sangat cerdas. meski memang dalam komunikasi agak kaku karena seringkali menggunakan kata kata baku.
    nice share, mba. salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget tu Mas, yang penting para orangtua anak autis, perlu tau bagaimana cara merawat mereka.

      Iya, salam kenal juga Mas.

      Hapus
  2. Autis itu fisiknya lebih terlihat sedangkan keterbelakangan mental tidak demikian #soktahujuga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh,,, bg Ubai, kayaknya nggak baca artikel di atas. Terbalik itu bg, :D

      Hapus
  3. Iya,, setiap anak autis punya dunianya sendiri, tp sangat disayangkan!! Di Aceh ini terutama di pusat kota kita, yaitu Banda Aceh sendiri, untuk pusat terapi Autis belum berjalan sebagaimana harapan kita semua, kepedulian dari pemerintah sangat di butuhkan untuk hal yang seperti ini.. semoga pemerintah aceh dapat meningkatkan kinerjanya.. salam sejawat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin ya Allah. Terima kasih sudah berkunjung rekan.
      mungkin banyak yang belum tahu tentang isu ini di masyarakat awam, begitu juga pada pihak pemerintah yg masih belum familiar dengan istilah ini. Tugas kitalah para profesional kesehatan yang harus mengampanyekan isu ini, supaya mendapat perhatian dari pemerintah.

      Hapus
  4. Gambar blognya terjepit ya...
    Sama saya ada obatnya tuch..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, apa obatnya tu biar tampilan gambarnya lebih kece gitu.

      Hapus
    2. Ada script yang harus di tambahkan.
      Tidak terallu panjang

      Hapus

Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!

My Instagram